Renungan Bulan September 2017

Terlalu Panik?

Yesus meredakan badai beserta murid-Nya yang ketakutan

Baca: Markus 4:35-41

... Lalu murid-murid- Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya, “Guru, tidak pedulikah Engkau kalau kita binasa?” (Markus 4:38)
Hari itu ibu saya sakit perut. Setelah beberapa jam meminum obat, sakitnya tidak kunjung reda. Ibu tampak panik. Melihat hal itu, kami sekeluarga berusaha untuk menenangkannya. Beberapa saat kemudian, beliau mulai menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.

Pada waktu petang hari, setelah mengajar orang banyak, Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk bertolak ke seberang. Mereka lalu naik perahu beserta Yesus (ay. 35-36). Diluar dugaan, mengamuklah topan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu sehingga perahu itu mulai penuh dengan air (ay. 37). Murid-murid begitu ketakutan, lalu membangunkan Yesus yang ternyata sedang tidur di buritan beralas sebuah tilam. Mereka berkata, “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” (ay. 38). Yesus bangun lalu meredakan angin dan menenangkan badai (ay. 39).

Murid-murid merasa ketakutan sekalipun Yesus beserta mereka. Kita pun sering kali bertindak seperti para murid. Kita begitu panik, bingung, dan khawatir menghadapi tantangan di depan, padahal kita tahu Yesus tidak pernah meninggalkan kita. Rasa panik membuat kita memandang masalah jauh lebih besar dari seharusnya. Ingatlah, sebesar apa pun sebuah tantangan, kuasa Yesus jauh lebih besar. Yesus berkata, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (ay. 40). Marilah kita meletakkan kepercayaan kepada Yesus, Tuhan yang sanggup meredakan setiap badai hidup dan memberikan ketenangan bagi jiwa.

BERSAMA YESUS, KITA DAPAT TETAP TINGGAL TENANG 

sumber : www.renunganharian.net